Saturday, November 19, 2011

Seberkas Cahaya Bagi Sesama



Cahaya tak harus menyinari seisi bumi untuk menjadi berarti. Sekelibatan sinar lilinpun bisa menjadi pencerah arah. Berangkat dari sejumput mimpi yang terserak, kami membuat wadah agar semua tak tertumpah tanpa arah. 

Bicara soal keputusan besar yang berbuah pada suatu perubahan dan perpindahan, bukan perdebatan yang menjadi harapan kami. Namun kebersamaan dan pembelajaran untuk tujuan kebaikan selalu kami nantikan.

Kami sudah cukup gerah rasanya dengan pengkotak-kotakkan. Ketika semuanya berujung pada kekacauan dengan alasan ketidaksamaan. Sudah tentu yang semacam ini hanya berbuah perpecahan.

Wadah ini adalah tempat berbagi, tak peduli seberapa takarannya. Tak terbatas untuk para sahabat yang berhijrah ke jalan Allah, namun juga terbuka lebar untuk yang sedari lahir telah menjadi follower rasul yang terutama dan terakhir.



Tercipratnya mimpi besar ini tentu tak terlepas dari titipan-Nya pada empat followernya yang muncul dengan latar belakang yang berbeda. Namun semuanya memiliki satu kesamaan, mendamba kedamaian dengan harapan buah kebahagiaan. Sang pencetus utama dari kotak mungil ini mengaku enggan untuk dipublikasikan namanya. [Seorang muallaf yang memilih untuk dipanggil Sylvi yang bekerja di dunia kesehatan untuk tujuan kemanusiaan] dibantu oleh Aisyah Ie yin Gozali Ishar [Account Manager sebuah EO dan muallaf yang berasal dari keturuan Tionghoa], Seorang penulis dan pekerja kemanusiaan yang terlahir sebagai Bernadette Irene dan berhijrah sehingga diberkati dengan nama Irene Ni'matul Maula Az-zahra dan Pradipta Nugrahanto, [jurnalis dan penulis buku yang tengah mencoba mencurahkan titipan kemampuan menulisnya untuk berbagai hal yang  
mengandung elemen kebaikan].

Tidak ada niatan yang lebih dari wadah ini, selain mengharap persatuan dan pembelajaran. Kami masih [dan akan selalu] muda, dan tentunya [akan selalu] mencintai segala esensi dalam Islam.







No comments:

Post a Comment