Friday, December 9, 2011

Mengapa Kami Memilih Islam [Seri 4: Ada Keseimbangan Antara Perorangan dan Kemasyarakatan]

Lanjutan dari Mengapa kami Memilih Islam Seri 1, 2 dan 3 

 

 Alasan Keempat: Ada Keseimbangan Antara Perorangan dan Kemasyarakatan

 

Ada satu keistimewaan yang bersifat unik bagi Islam, yaitu bahwa agama ini membina keseimbangan antara kepentingan perorangan dan kepentingan kemasyarakatan. Islam percaya adanya ke-pribadi-an manusia dan menentukan bahwa setiap orang secara sendiri-sendiri bertanggung jawab terhadap Tuhan. Islam menjamin hak-hak azasi manusia dan tidak membenarkan siapapun juga untuk menguranginya. Islam juga menjamin perkembangan yang baik bagi kepribadian manusia, sebagai salah satu tujuan utama dari kebijaksanaan pendidikannya.

Al-Qur'an menyatakan:
... dan bahwa manusia tidak akan mendapat selain apa yang dia usahakan. -- An-Najm 39. Dan musibah apa yang menimpa kamu itu disebabkan perbuatan kamu. -- Asy-Syura 30.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka sendiri mau mengubah keadaannya. - Ar-Ra'd 11.
Bermanfaat bagi seseorang apa yang dia usahakan, dan berbahaya baginya apa yang dia lakukan. -- Al-Baqarah 286.
Mengenai sikap seorang Mukmin dalam menghadapi ajakan kaum musyrikin, Tuhan mengajarkan:
Bagi kami bermanfaat amal perbuatan kami dan bagi kamu amal perbuatan kamu. -- Al-Qashash 55.
Semua itu mengenai soal-soal perseorangan.
Di lain pihak, Islam selalu menanamkan dalam jiwa manusia rasa tanggung jawab sosial, mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dan negara, dan mengikutsertakan setiap orang dalam usaha menegakkan kemaslahatan umum.

Sembahyang dalam Islam dilakukan secara bersama-sama (berjama'ah), salah satu cara untuk menanam rasa disiplin sosial di kalangan ummat Islam. Setiap orang diwajibkan nnembayar zakat, sekurang-kurangnya zakat fithrah.
Al-Qur'an menyatakan:
Dan dalam harta kekayaan mereka ada bagian hak yang dibutuhkan oleh yang meminta dan miskin. -- Adz-Dzariyat 19.
Jadi zakat itu adalah sebagian harta yang menjadi hak masyarakat. Dan jihad (berjuang) dalam Islam itu wajib. Ini berarti bahwa setiap orang diharuskan berkorban, sampai dengan jiwanya sekalipun, untuk mempertahankan kejayaan Islam dan negaranya. Dalam hal ini Rasulullah s.a.w. bersabda:
Semua kamu adalah pemimpin dan semua kamu akan diminta pertanggungjawabannya. Sebab, Imam adalah pemimpin, dan dia diminta pertanggungjawabannya. Seorang suami adalah pemimpin dalam lingkungan keluarganya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah suaminya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang pelayan adalah pemimpin dalam harta kekayaan majikannya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Jadi semua kamu itu pemimpin dan semua kamu itu akan diminta pertanggungjawabannya. - Muttafaq Alaih.
Sabdanya pula:
Kamu jangan berprasangka, sebab prasangka itu adalah ucapan yang paling bohong. Dan janganlah kamu saling selidik menyelidik kesalahan, jangan saling bermegahan, jangan saling benci, jangan saling belakangi. Jadilah kamu --hamba Allah-- bersaudara, sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada kamu. -- Riwayat Bukhari dan Muslim.
Dan:
Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur dengan perut kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan, dan dia mengetahui hal itu. -- Riwayat Al-Bazar.
Dan:
Orang Mukmin itu ialah orang yang boleh dipercaya atas harta dan diri/jiwa orang lain. -- Riwayat Ibnu Majah.
Singkatnya, Islam tidak hanya menegakan hak-hak perseorangan atau hanya mengakui hak-hak masyarakat saja. Islam membina keserasian dan keseimbangan antara keduanya, dengan memberikan batas-batas yang teliti untuk kebaikan dua-duanya.

No comments:

Post a Comment