Monday, February 20, 2012

Dimanakah Allah Berada [Sebuah Perenungan]





Sebenarnya terlihat simple sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seorang teman kepada saya. "Dimanakah Tuhan berada?" Spontan saya menjawab "di langit" sambil menunjuk ke atas dengan jari telunjuk saya. 
Entah kenapa pula saya lakukan hal itu, bagi saya terasa logis saja mengingat sejarah Isra' Miraj Rasulullah SAW ketika menerima perintah Shalat.

Dengan tegas teman saya menjawab,"Salah! Jawaban itu seperti jawaban anak kecil saja." 
Nah! Saya pun balik bertanya,"Lalu, dimanakah menurutmu Allah berada?" 
Dan ia pun menjawab bahwa Allah itu ada di mana-mana dan selalu dekat dengan kita umat-Nya. 
Saya pun berpikir, karena tak mungkin rasanya Allah, Tuhan yang saya sembah, ada di mana-mana. 
Karena logika saya pun menjadi bermain, berarti Allah bisa berada di tempat-tempat yang dinyatakan najis ketika saya berada di sana. Tidak!

Saya pun lantas membuka Al Qur'an dan terjemahannya. Dan saya langsung melakukan pencarian hingga saya menemukan sebuah ayat yang artinya berbunyi:

"Allah bersamamu di mana pun kau berada" (QS. Al Hadid: 4). 

Wow! Dan saya pun langsung bertanya kepada beberapa orang yang saya anggap memiliki cukup ilmunya. 
Karena saya diajarkan untuk selalu "taklid" (menggunakan akal dalam mencari kebenaran yang haq) maka saya harus bertanya kepada orang yang lebih berilmu dibanding saya.

Dan saya pun dijelaskan bahwa kata bersama dalam ayat tersebut, bukanlah kebersamaan sebagaimana dekatnya makhluk dengan makhluk, karena Allah tidak serupa dengan makhluk. 
Dengan kata lain, jika dikatakan Allah bersama makhluk-Nya bukan berarti Allah menempel atau berada di sebelah makhluk-Nya apalagi bersatu dengan makhluk-Nya

Seperti halnya ketika berada di dalam gua bersama Rasulullah SAW karena dikejar kaum musyrikin, Abu Bakar RA bersedih. Dan oleh Rasulullah dibacakanlah sebuah ayat Qur’an, yang artinya:

“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita” (QS. Taubah: 40).

Ulama menjelaskan hal ini: “Allah bersama makhluk-Nya dalam arti mengetahui, berkuasa, mendengar, melihat, mengatur, menguasai dan makna-makna lain yang menyatakan kekuasaan Allah sambil bersemayam di atas Arsy di atas makhluk-Nya”.

Dari keterangan ulama tersebut terdapat kata "bersemayam di atas Arsy", dan apakah sebenarnya Arsy itu? 
Menurut syariat Islam, 'Arsy adalah sebuah tempat yang terletak di atas surga Firdaus yang berada dilangit ke-7. 
Keyakinan ini didasarkan dari salah satu hadits. Rasulullah SAW bersabda kepada sahabatnya yang bernama Abu Hurairah “Apabila engkau memohon kepada Allah, maka mohon-lah kepada-Nya Surga Firdaus. Sesungguhnya ia (adalah) Surga yang paling utama dan paling tinggi. Di atasnya terdapat ‘Arsy Allah yang Maha Pengasih.”

Allah 'Azza wa Jalla dalam Al Qur'an banyak sekali mensifati diri-Nya berada di atas Arsy yaitu di atas langit. Dalam sebuah firman-Nya yang artinya:

“Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di atas Arsy” (QS. Thaha: 5)

Ayat ini jelas dan tegas menerangkan bahwa Allah bersemayam di atas Arsy. Dan Allah juga berfirman yang artinya:

“Apakah kamu merasa aman terhadap Dzat yang di langit (yaitu Allah) kalau Dia hendak menjungkir-balikkan bumi beserta kamu sekalian sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang” (QS. Al Mulk: 16).

Hingga akhirnya semakin jelas bahwa Allah itu berada di atas langit ketika membaca hadits berikut. 
Mu’awiyah bin Hakam berniat membebaskan seorang budak wanita sebagai kafarah. 
Lalu ia bertanya kepada Rasulullah SAW maka beliau menguji budak wanita tersebut. 
Beliau bertanya: “Dimanakah Allah?”, maka ia menjawab: “ Di atas langit”, beliau bertanya lagi: “Siapa aku?”, maka ia menjawab: “Anda utusan Allah”. 
Lalu beliau bersabda: “Bebaskanlah ia karena ia seorang yang beriman” (HR. Muslim).

Namun perlu kita ingat, bahwa meyakini bahwa Allah bersemayam di atas Arsy kita lakukan tanpa menggambarkan atau membayangkan bagaimana cara Allah bersemayam. 
Karena Allah tidak serupa dengan makhluknya, dan dalam firman-Nya yang artinya:

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah” (QS. Asy Syura: 11).

Saya pun kini menjadi jelas, dan Insya'Allah kita semua pun menjadi jelas. Wallohualam Bishowab, semoga Allah merahmati kita semua.

Jakarta, 17 Februari 2012.

M. Riza Ishar
@emriza
Counselor Lentera Mahadaya

No comments:

Post a Comment